Senin, 24 November 2008

kewirausahaan-2

Kewirausahaan (lanjutan)

Kedermawanan Rasulullah Muhammad SAW
  • (1) Muhammad bin Abdullah diangkat sebagai manajer usaha Siti Khadijjah pada usia 20-an, dan setelah pernikahannya dengan Siti Khadijjah, dia menjadi manajer merangkap pemilik usaha.
  • (2) Keberhasilan usahanya disebabkan karena kerja kerasnya, kejujurannya, dan kecerdasannya. Pada usia 40 menjelang pengangkatannya sebagai Rasulullah, dia telah menjadi salah satu pengusaha terkaya di Makkah. Setelah pengangkatannya sebagai Rasulullah sampai dengan turunnya perintah berhijrah, beliau menghabiskan seluruh hartanya dalam jalan Allah.
  • (3) Setelah berhijrah, grafik ekonominya meningkat tajam melebihi masa sebelum kerasulan, karena setiap perang yang hampir selalu dimenangkan oleh pasukan Muslim, Rasulullah Muhammad SAW mendapatkan 20% dari harta rampasan perang. Namun di tengah limpahan harta, beliau hidup dengan sangat sederhana karena beliau menghabiskan seluruh hartanya dalam jalan Allah
Kedermawanan Sahabat Abdullah bin Ja’far RA
  • (1) Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib adalah seorang pengusaha perkebunan yang sangat berhasil. Setelah lelah memeriksa perkebunannya, dia beristirahat di kebun pengusaha lain sambil berbincang dengan seorang budak hitam penjaga kebun tersebut
  • (2) Budak tersebut mendapatkan jatah makanan 3 potong roti setiap hari. Saat sedang berbincang, mereka kedatangan seekor anjing yang sangat lemah karena kelaparan, dan budak tersebut dengan sukarela memberikan seluruh jatah makanannya untuk menyelamatkan hidup anjing tersebut
  • (3) Tersentuh dengan ketulusan hati si budak hitam, Abdullah bin Ja’far membeli kebun tersebut berikut budak penjaganya, lalu memerdekakan si budak dan menghadiahkan kebun tersebut padanya
Kedermawanan Malik bin Anas
  • (1) Malik bin Anas yang lebih dikenal sebagai Imam Malik adalah seorang ulama yang sangat luas ilmunya, sehingga pada zamannya, rakyat kecil sampai khalifah mengakuinya sebagai guru. Beliau hidup berkecukupan karena para muridnya sering memberikan hadiah secara sukarela dan tanpa ikatan apapun.
  • (2) Suatu hari salah seorang muridnya (Imam Syafi’ie) memandang dengan kagum pada kuda tunggangan sang guru yang tengah tertambat, maka dengan ringan Malik bin Anas menghadiahkan kuda tersebut kepada Imam Syafi’ie.
Bekerja sebagai ibadah
  • i) Setiap aktivitas dalam rangka menunaikan perintah Allah SWT adalah ibadah dan setiap ibadah pasti berpahala. Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa mujahid di jalan Allah (HR Ahmad)
  • ii) Sebagai ibadah, bekerja mencari rezeki harus mulai diperkenalkan kepada anak dan anak didik sedini mungkin. Katika anda mulai mengajarkan anak anda yang di TK tentang shalat dan puasa, alangkah baiknya anda juga mengenalkan tentang keuangan dan bisnis. Bila anda menegur anak akibat lalai dalam shalat dan puasa, maka selayaknya anda juga menegurnya bila dia lalai terhadap nilai uang dan waktu dengan melakukan sesuatu yang mubadzir.
Bisnis untuk Mencari Rezeki Yang Banyak
  • i) Pendidikan di Indonesia cenderung membanjiri anak didik dengan setumpuk teori yang usang. Sebagian universitas memang bertujuan memiliki alumni dengan konsep dan teori yang kuat, tapi di SMK dan bahkan Politeknik yang secara spesifik bertujuan memiliki alumni dengan keahlian praktis yang tinggi, masih banyak diajar oleh dosen-dosen universitas yang terlalu banyak memuja teori-teori usang dan tidak pernah berani terjun untuk melakukan sesuatu yang praktis di lini terdepan.
  • ii) Alumni dari berbagai sekolah tersebut bisa dipastikan mengadopsi cara berfikir para pengajarnya, dan juga mewarisi ketakutan untuk melakukan sesuatu yang praktis di lini terdepan. Inilah penyebab utama terjadinya tingkat pengangguran yang tinggi atas manusia terdidik di Indonesia. Mereka dididik menjadi pekerja dan tidak disiapkan menjadi pembuat pekerjaan.
  • iii) Para aktivis dan alumni pembinaan di masjid Salman ITB seharusnya membiasakan diri untuk berfikir RCCA (realistis, cerdas, cepat, dan akurat), dan untuk itu diperlukan interaksi dengan situasi nyata di lapangan, dan tidak terlalu terpaku pada keahlian saat ini ataupun teori-teori yang selama ini digeluti.
Merubah keterampilan membaca peluang dan lingkungan menjadi aset usaha
  • i) Sangat jelas bahwa mencari rezeki membutuhkan keterampilan khusus ini, orang yang tidak terampil akan bekerja terus menerus, tapi sebaliknya bagi yang terampil, permasalahan bekerja mencari uang hanya di permulaan saja, berikutnya dia akan mempunyai uang yang bekerja untuk dia.
  • ii) Profesi apapun yang anda geluti selalu memiliki peluang mendapatkan income tambahan dengan adanya keterampilan meraih kesuksesan finansial. Keterbatasan waktu yang ada serta usia yang tidak muda lagi bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan finansial bila anda bisa bekerja dengan cerdas dan efisien
Syarat untuk dapat bekerja dengan cerdas dan efisien adalah:
  • (1) Meyakini tugas dan fungsi hidup kita sebagai khalifah/pemimpin di muka bumi, dimana saat kita dalam perhitungan amal di padang mahsyar akan ditanya Allah SWT tentang peranan yang kita mainkan. Untuk itu kita perlu menetapkan tujuan spesifik hidup kita yang tidak dibatasi oleh profesi saat ini
  • (2) Membuat strategi dan rencana hidup dengan memanfaatkan peluang dan lingkungan di tempat kita berprofesi saat ini sebagai modal awal dan bukan sebagai tujuan akhir
  • (3) Melaksanakan strategi dan rencana hidup dengan tenang disertai optimisme dan keberanian untuk mengatur emosi/ambisi, sehingga kita memiliki daya tahan mental yang tinggi. Dalam banyak kejadian, kegagalan seseorang meraih impian bukan disebabkan oleh apa yang dikerjakan, melainkan oleh ketergesa-gesaan yang menyebabkannya lelah mental. Yakinilah, kita berkewajiban untuk berusaha, dan Allah SWT yang Maha Adil yang menentukan hasilnya
Setiap orang bisa jadi pengusaha
  • i) Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang pebisnis yang sukses yang kaya-raya sebelum diangkat menjadi Rasulullah, seorang kaya yang mendermakan seluruh hartanya di jalan Allah SWT menjelang hijrahnya ke Madinah, dan seorang pemimpin politik dengan kekayaan yang luar biasa setelah hijrahnya ke Madinah. Namun pada saat yang sama, beliau hidup dengan sangat efisien dan sederhana.
  • ii) Hidup Rasulullah Muhammad SAW adalah contoh hidup yang universal dan harus menjadi standar hidup kita, dan kita semua mampu menjadi pengusaha yang sukses dan kaya raya. Bila kita ingin hidup sederhana dan zuhud, itu adalah pilihan yang ada pada kita, dan bukan keterpaksaan hidup.
  • iii) Seseorang tentu tidak pernah berhasil karena kebetulan. Keinginan saja tidak akan cukup kalau tidak disertai kemauan keras dan usaha nyata. Kemauan keras dan usaha nyata juga tidak cukup bila tidak diawali dengan tujuan hidup dan perencanaan yang baik, dan tidak dilandasi dengan niat yang ikhlas
Tidak ada persyaratan pendidikan formal untuk menjadi pengusaha yang berhasil, yang diperlukan oleh seorang manusia untuk berhasil adalah KHAS, yaitu:
  • (1) Knowledge, yaitu pengetahuan praktis yang tidak harus didapat dari jenjang pendidikan, melainkan dari kemampuan kita memilih lingkungan serta interaksi kita dengan masyarakat
  • (2) Hard skill, yaitu keterampilan yang kita kembangkan dari kemampuan kita membaca potensi usaha di lingkungan kegiatan profesi dan masyarakat sekitar
  • (3) Attitude, yaitu sikap hidup kita yang selalu optimis, jujur, sopan, dan menghargai masyarakat, sebagaimana kita juga selalu ingin diperlakukan oleh masyarakat sekitar kita
  • (4) Soft skill, yaitu kemampuan kita untuk mengawali hidup kita dalam visi sebagai khalifah, menentukan strategi dan menentukan tujuan spesifik yang fleksibel, memiliki kesabaran dalam melaksanakan rencana hidup kita, yang semuanya dilandasi dengan niat ikhlas mencari ridla Allah SWT
Hiduplah dengan standar yang ekonomis atas pilihan kita, selagi kita merintis dunia bisnis maupun setelah kita berhasil, karena tujuan hidup kita bukan hanya di dunia, melainkan akhiratlah tujuan akhir hidup kita
  • (1) Makan dan minumlah kalian, tapi jangan berlebihan karena Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan QS Al-A’raf:31)
  • (2) Dan janganlah kamu bersikap mubadzir. Sesungguhnya orang-orang yang bersikap mubadzir adalah teman-teman syetan (QS Al-Isra’: 26-27)
  • (3) Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS Adz-Dzariyat: 56)

=========
Referensi:
  • 1. How to Make Money, Irfan Supandi, Aulia Press Solo, Mei 2006
  • 2. Marketing Reference Book, Harper Boyd & Orville Walker, Edinburg Graduate School of Business, HWU GB, 1996

Tidak ada komentar: